Jumat, 04 Mei 2012

Menulis Kreatif Naskah Drama

Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan dan pengetahuan. dalam tata bahasa pendidikan, ada lima tahapan menulis yakni: (a) mencontoh, (b) reproduksi, (c) rekombinasi atau transformasi, (d) menulis terpimpin, (e) menulis.
Pada lima tahapan tersebut, menulis kreatif naskah drama lebih mengarah pada tahapan yang ke lima, yaitu dengan penjelasan bahwa siswa mulai menulis bebas dengan mengungkapkan ide dalam bentuk tulisan yang sebenarnya. Penjelasan ini sejalan dengan penjelasan Billow (dalam Pateda, 1987) yang dijelaskan (dalam Nurchasanah dan Widodo,1993) menjelaskan bahwa tulisan bebas sekehendak penulis, yang biasanya dalam bentuk karangan imajinatif disebut juga sebagai tulisan kreatif.
Menulis naskah drama sangat erat kaitannya dengan imajinasi. Sehingga menulis naskah drama sangat dibutuhkan daya kreatifitas yang tinggi pula. Dalam menulis sebuah naskah drama, ada beberapa cara untuk menulis naskah agar lebih muda, yaitu dengan mengambil ide cerita dari pengalaman pribadi ataupun karya sastra seperti cerpen yang dapat di kembangkan menjadi sebuah naskah drama. agar kita dapat memahami karya sastra dengan baik ada baiknya kita memahami unsur-unsur dari sebuah karya sastra, khususnya drama.
Beberapa unsur yang diperlukan dalam naskah drama:
1. Dialog
    Dialog yaitu percakapan antara tokoh satu dengan tokoh lainnya yang menjadi pusat tumpuan berbagai unsur struktur drama.
2. Petunjuk lakuan (Wawancang)
    Petunjuk lakuan berisi penjelasan kepada pembaca dan awak pementasan (sutradara, pemeran, penata seni, dsb.) mengenai keadaan, suasana, peristiwa, atau perbuatan tokoh, dan unsur-unsur cerita lainnya, yang biasa ditulis dalam kurung (.......).
3. Prolog
    Prolog adalah bagian naskah drama yang ditempatkan pada bagian awal drama. Prolog berfungsi sebagai pengantar yang mengungkap keterangan tentang cerita yang akan disajikan.
4. Epilog
    Epilog adalah bagian akhir naskah drama yang berisi kesimpulan pengarang mengenai cerita, nasihat, pesan moral (etika). Epilog bukanlah unsur yang harus ada dalam naskah drama.
5. Tema
    Tema merupakan pokok pengisahan dalam sebuah cerita. tema merupakan ide pokok yang mendasari karya sastra itu sendiri.
6. Penokohan
    Sifat dan kedudukan tokoh dalam drama bermacam-macam. Setiap tokoh menghadirkan karakter masing-masing. Watak tokoh bukan saja merupakan pendorong terjadinya peristiwa. Oleh karena itu, setiap tokoh mengemban tujuan yang penting dalam pengembangan alur cerita.
7. Alur
    Alur adalah rangkaian peristiwa yang dihubungkan dengan hukum sebab akibat. Artinya, peristiwa-peristiwa pertama menyebabkan peristiwa kedua, peristiwa kedua meyebabkan peristiwa ketiga, dan seterusnya. Fungsi utama alur adalah mengungkap gagasan, membimbing, dan mengarahkan perhatian.
8. Bahasa
    Unsur yang tidak kalah pentingnya dalam penulisan naskah drama adalah bahasa. Bahasa selalu menggerakkan tokoh dan mencipta suasana. Melalui bahasa yang diucapkan tokoh-tokohnya, kita dapat memahami waktu, tempat, keadaan, masalah. Melalui bahasa pula kita mengenal latar belakang setiap tokoh yang dideskripsikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar